BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita
ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal, skor hasil
belajar siswa, berat bayi yang baru lahir misalnya, nilai datanya bervariasi
dari yang satu dengan yang lain. Karena adanya variasi ini untuk sekumpulan
data, telah dihitung alat ukurnya, yaitu varians. Varians bersama rata-rata
juga telah banyak digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai populasi, baik
secara deskriptif maupun induktif melalui penaksiran dan pengujian hipotesis
mengenai parameter.
Varians
untuk sekumpulan data melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai data
individu yang ada dalam kelompok data tersebut. Secara umum varians dapat
digolongkan ke dala varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik
adalah pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data
lebih condong ke satu arah tertentu dibandingkan ke arah lain.
Salah
satu jenis varians sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah
varians antar kelompok atau disebut juga varians eksperimental. Varians ini
menggambarkan adanya perbedaan antara kelompok-kelompok hasil pengukuran.
Dengan demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan antara
kelompok-kelompok individu. (Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito
Bandung).
Jika uji kesamaan dua rata-rata atau uji t digunakan
untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata, maka uji beberapa
rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaaan beberapa rata-rata.
Uji
ini disebut dengan nama analysis of
variance (anova atau anava).
Sebenarnya
uji t dapat juga digunakan untuk menguji beberapa rata-rata secara bertahap.
Misalnya ada tiga rata-rata yaitu: I,II, dan III. Agar uji t dapat dipakai maka
mula-mula dicari I dengan II,kemudian I dengan III, dan akhirnya II dengan III.
Dengan demikian kita tiga kali menggunakan uji t.Namun,pengujian lebih tepat
apabila menggunakan beberapa rata-rata . Sebab:
a.
setiap kali kita menggunakan uji t,maka
akan terjadi kesalahan atau penyimpanan sebesar sebesar (1-α)k, di
mana k = sekian kali menggunakan uji t.Seandainya kita 3x menggunakan uji
t,dengan α = 0,05,maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar
(1-0,05)3 = 0,14 atau jika α = 0,01 akan terjadi kesalahan sebesar
(1-0,01)3 = 0,999;
b.
banyak uji t digunakan dengan rumus:

Seandainya ada empat
rata-rata (n = 4),maka banyak uji t dilakukan adalah:

Sebelum
uji kesamaan beberapa rata-rata dilakukan, maka persyaratannya haruslah
dipenuhi terlebih dahulu. Persyaratan uji beberapa rata-rata sama halnya dengan
uji kesamaan dua rata-rata yaitu data dipilih secara acak,data berdistribusi
nomal, dan datanya homogen.(Usman,Husaini.2006.Pengantar Statistika.Jakarta:PT Bumi Aksara)
1.2
Tujuan
Penulisan
·
Untuk mengetahui pengertian anova
·
Untuk mengetahui metode penelitian apa
saja yang digunakan saat penilisan skripsi
1.3 Rumusan Masalah
·
Apakah pengertian dari anova?
·
Selain anova, metode apa lagi yang sering
digunakan dalam pembuatan skripsi?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Anova
Anava atau Anova adalah sinonim dari
analisis varians terjemahan dari analysis
of variance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova. Anova
merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif lebih dari dua rata-rata (Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta).
Analisis Varians (ANAVA) adalah teknik
analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R.
A Fisher (Kennedy & Bush, 1985). ANAVA dapat juga dipahami sebagai
perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas pada pengujian
perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan
tiga buah rata-rata populasi atau lebih sekaligus.
Jika kita menguji hipotesis nol bahwa
rata-rata dua buah kelompok tidak berbeda, teknik ANAVA dan uji-t (uji dua
pihak) akan menghasilkan kesimpulan yang sama; keduanya akan menolak atau
menerima hipotesis nol. Dalam hal ini, statistik F pada derajat kebebasan 1 dan
n-k akan sama dengan kuadrat dari statistik t.
ANAVA digunakan untuk menguji perbedaan
antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansinya.
Pembilang pada rumus variansi tidak lain adalah jumlah kuadrat skor simpangan
dari rata-ratanya, yang secara sederhana dapat ditulis sebagai
.
Istilah jumlah kuadrat skor simpangan sering disebut jumlah kuadrat (sum of
squares). Jika jumlah kuadrat tersebut dibagi dengan n atau n-1 maka akan
diperoleh rata-rata kuadrat yang tidak lain dari variansi suatu distribusi.
Rumus untuk menentukan varians sampel yaitu,


Seandainya
kita mempunyai suatu populasi yang memiliki variansi
dan rata-rata
. Dari populasi tersebut misalkan
diambil tiga buah sampel secara independent, masing-masing dengan n1, n2, dan
n3. Dari setiap sampel tersebut dapat ditentukan rata-rata dan variansinya,
sehingga akan diperoleh tiga buah rata-rata dan variansi sampel yang
masing-masing merupakan statistik (penaksir) yang tidak bias bagi parameternya.
Dikatakan demikian karena, dalam jumlah sampel yang tak hingga, rata-rata dari
rata-rata sampel akan sama dengan rata-rata populasi
dan rata-rata dari variansi sampel juga akan
sama dengan variansi populasi
.




Ada dua hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1.
Kita memiliki 3 buah variansi sampel
yang masing-masing merupakan penaksir yang
tidak bias bagi variansi populasinya. Jika n1=n2=n3=.....=nk, maka seluruh
variansi sampel tersebut dapat dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan banyaknya
sampel (k) sehingga akan diperoleh rata-rata variansi sampel yang dalam jangka
panjang akan sama dengan variansi populasi. Dalam bahasa ANAVA, rata-rata
variansi sampel ini dikenal dengan rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok
(RJKD) atau mean of squares within groups (MSw).

2.
Kita memiliki 3 buah rata-rata sampel
yang dapat digunakan untuk menentukan rata-rata dari rata-rata sampel.
Simpangan baku distribusi rata-rata sampel
atau galat baku rata-rata adalah simpangan
baku distribusi skor dibagi dengan akar pangkat dua dari besarnya sampel.


Sejalan dengan itu, variansi distribusi rata-rata sampel
dapat ditulis sebagai berikut.


Dengan demikian,
sebagai
penaksir yang tidak bias bagi variansi populasi akan ekuivalen dengan variansi
distribusi rata-rata dikalikan dengan besarnya sampel (n) yang secara aljabar
dapat ditulis sebagai berikut.


Dalam konteks ANAVA,
dikenal dengan sebutan rata-rata jumlah
kuadrat antar kelompok (RJKA) atau mean of squares between groups (MSB).

Jika
seluruh sampel diambil secara acak dari populasi yang sama, maka
MSB=MSW
atau RJKA = RJKD,
Sehingga,
F=MSB/ MSW = 

ANAVA digunakan untuk menguji hipotesis nol tentang
perbedaan dua buah rata-rata atau lebih. Secara formal, hipotesis tersebut
dapat ditulis sebagai berikut.


Hipotesis nol di atas
mengatakan bahwa rata-rata populasi pertama sama dengan rata-rata
populasi ke dua dan seterusnya yang berarti bahwa seluruh sampel diambil dari
populasi yang sama. Jika demikian maka, rata-ratanya akan mirip satu sama lain.
Dalam menguji hipotesis nol tersebut, ANAVA meakukan perbandingan antara
variansi antar kelompok (MSB) dengan variansi dalam kelompok (MSW).
Jika ternyata kedua variansi itu sama (F=1) maka berarti seluruh sampel yang
dianalisis berasal dari populasi yang sama, dan kita tidak memiliki dasar untuk
menolak hipotesis nol. Namun, jika ada salah satu nilai rata-rata yang jauh
berbeda dengan nilai rata-rata lainnya maka berarti sampel tersebut berasal
dari populasi yang berbeda.
Seluruh subjek yang berada dalam satu kelompok memiliki
karakteristik yang sama pada peubah bebas yang tengah dikaji. Dalam bahasa
eksperimen, mereka seluruhnya menerima perlakuan yang sama, sehingga keragaman
mereka pada peubah terikat dipandanga sebagai keragaman galat dan tidak
berkaitan dengan perbedaan jenis perlakuan atau peubah bebas.
Perbedaan
rata-rata antar kelompok terdiri atas dua unsur yaitu keragaman galat dan
keragaman yang berkaitan perbedaan pada peubah bebas. Oleh karena keragaman di
dalam kelompok (MSW) merupakan penaksir yang tidak bias atas
variansi populasi dan keragaman antara kelompok (MSB) terdiri atas
MSW dan keragaman yang berkaitan dengan perlakuan, maka hubungan
antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut:


Dengan
demikian, F dapat juga dituliskan:


Jika
dampak perlakuan sama dengan nol, maka

Persoalan kita sekarang adalah
bagaimana membedakan pengaruh yang sistematik dari pengaruh yang tidak
sistematik (acak). ANAVA dan statistika inferensial pada umumnya mendekati
persoalan ini dengan menggunakan teori peluang. Statistika inferensial bertugas
untuk menjawab suatu pertanyaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: :” jika
hipotesis nol ternyata benar berapakah peluang memperoleh harga statistik
tertentu?” Misalkan dalam ANAVA, kita memperoleh F=3,96. Pertanyaan yang harus
dijawab adalah “berapa besar peluang memperoleh F=3,96 jika ternyata hipotesis
nol itu benar?” Paket analisis statistik pada komputer umumnya memberikan jawaban
terhadap pertanyaan tersebut secara langsung dalam bentuk p= 0,25, 0,01, 0,001
dan sebagainya. namun jika dilakukan secara manual maka harga Fhitung
harus dibandingkan dengan nilai kritis yang sudah disediakan dalam bentuk Ftabel
pada derajat kebebasan dan tingkat keyakinan. Nilai p yang lebih kecil dari
nilai yang ditentukan menunjukkan penolakkan terhadap H0. Kesimpulan
yang sama diperoleh jika ternyata Fhitung>Ftabel.
Menolak hipotesis nol berarti menyimpulkan bahwa perbedaan antara MSB
dengan MSW berkaitan dengan pengaruh yang sistematik dari faktor
atau peubah bebas yang diteliti. (Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. ALFABETA:
Bandung).
1.1.
Anova Satu Arah
Dinamakan analisis varians satu arah,
karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan
pengaruh satu faktor.Dari tiap populasi secara independen kita ambil sebuah
sampel acak, berukuran n1 dari populasi kesatu, n2 dari
populasi kedua dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data
sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam
sampel yang diambil dari populasi ke-i. ( Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito
Bandung).
ANAVA satu jalur yaitu analisis yang
melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, ANAVA satu jalur digunakan
dalam suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri berikut:1. Melibatkan
hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang
dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud menggeneralisasikan
hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti pada peubah itu. Sebagai
contoh, peubah jenis kelamin hanya terdiri atas dua ketgori (pria-wanita), atau
peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara Metode A, B, dan C dalam
meningkatkan semangat belajar tanpa bermaksud menggeneralisasikan ke metode
lain di luar ketiga metode tersebut.
1.
Perbedaan antara kategori atau
tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
2.
Setiap subjek merupakan anggota dari
hanya satu kelompok pada peubah bebas, dan dipilih secara acak dari populasi
tertentu.(Furqon. 2009. Statistika
Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. ALFABETA: Bandung)
Tujuan dari uji anova satu jalur adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji
kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika
terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi). Anova satu jalur dapat melihat
perbandingan lebih dari dua kelompok data.(Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta)
Anova
pengembangan atau penjabaran lebih lanjut dari uji-t (
) .Uji-t
atau uji-z hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan
anova satu jalur lebih dari dua kelompok data. Contoh: Perbedaan prestasi
belajar statistika antara mahasiswa tugas belajar (
),
izin belajar (
)
dan umum (
).




Anova
lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test), sedangkan arti variasi atau
varian itu asalnya dari pengertian konsep “Mean Square” atau kuadrat
rerata (KR).
Rumusnya
:


Dimana:
= jumlah kuadrat (some of square)


Menghitung nilai Anova atau F (
) dengan
rumus :






Varian dalam group dapat juga disebut
Varian Kesalahan (Varian Galat). Dapat
dirumuskan :






Dimana

N =
Jumlah keseluruhan sampel (jumlah kasus dalam penelitian).
A =
Jumlah keseluruhan group sampel.
2.
Langkah-langkah Anova Satu Arah
2.1.
Prosedur Uji Anova Satu Arah
1)
Sebelum anova dihitung, asumsikan bahwa
data dipilih secara
random,berdistribusi normal, dan
variannya homogen.
2) Buatlah hipotesis (
dan
)
dalam bentuk kalimat.


3) Buatlah hipotesis (
dan
)dalam
bentuk statistik.


4) Buatlah daftar statistik induk.
5) Hitunglah jumlah kuadrat antar group (
)
dengan rumus :



6)
Hitunglah derajat bebas antar group
dengan rumus :
=



7)
Hitunglah kudrat rerata antar group (
)
dengan rumus :
= 



8) Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group (
)
dengan rumus :



9) Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus : 

10)Hitunglah kuadrat rerata dalam antar group (
)
dengan rumus :
= 



11)Carilah
dengan rumus : 


12)Tentukan taraf
signifikansinya, misalnya α = 0,05 atau α
= 0,01
13)Cari
dengan rumus : 


14)Buat Tabel Ringkasan Anova
TABEL RINGKASSAN ANOVA SATU ARAH
Sumber
Varian
(SV)
|
Jumlah
Kuadrat
(JK)
|
Derajat
bebas
(db)
|
Kuadrat
Rerata
(KR)
|
![]() |
Taraf
Signifikan
(
![]() |
Antar
group
(A)
|
∑
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Dalam
group
(D)
|
![]() |
![]() |
![]() |
-
|
-
|
Total
|
![]() |
![]() |
-
|
-
|
-
|
15)Tentukan kriteria pengujian : jika
≥
,
maka tolak
berarti
signifan dan konsultasikan antara
dengan
kemudian
bandingkan





16)Buat kesimpulan.
2.2.
Contoh Soal dan Pembahasan
- Seorang
ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar untuk mata kuliah dasar-dasar
statistika antara mahassiswa tugas belajar, izin belajarn dan umum.
Data diambil dari nilai UTS sebagai
berikut :
Tugas belajar (
) = 6 8 5 7 7 6 6 8 7 6 7 = 11 orang

Izin belajar (
)
= 5 6 6 7 5 5 5 6 5 6 8 7 = 12 orang

Umum (
)
= 6 9 8 7 8 9 6 6 9 8 6 8 = 12 orang

Buktikan apakah ada perbedaan atau
tidak?
LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB :
1.
Diasumsikan bahwa data dipilih secara
random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2.
Hipotesis (
dan
)
dalam bentuk kalimat.




3.
Hipotesis (
dan
)
dalam bentuk statistic









4.
Daftar statistik induk
NILAI UTS
|
|||
NO
|
![]() |
![]() |
![]() |
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
6
8
5
7
7
6
6
8
7
6
7
-
|
5
6
6
7
5
5
5
6
5
6
8
7
|
6
9
8
7
8
9
6
6
9
8
6
8
|
STATISTIK
|
|
|
|
TOTAL(T)
|
![]() |
11
|
12
|
12
|
N=35
|
∑
![]() |
73
|
71
|
90
|
234
|
∑
![]() |
943
|
431
|
692
|
1616
|
![]() |
6,64
|
5,92
|
7,5
|
6,69
|
![]() |
484,45
|
420,08
|
675
|
1564,46
|
Varians
(
![]() |
0,85
|
0,99
|
1,55
|
1,33
|
5. Menghitung jumlah kuadrat antar group (
)
dengan rumus :






6.
Hitunglah derajat bebas antar group
dengan rumus :

7.
Hitunglah kudrat rerata antar group (
)
dengan rumus :



8.
Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar
group (
)
dengan rumus :




9.
Hitunglah derajat bebas dalam group
dengan rumus :

10. Hitunglah kuadrat rerata dalam antar group (
)
dengan rumus :



11. Carilah
dengan rumus :


12. Tentukan taraf
signifikansinya, misalnya α = 0,05
13. Cari
dengan rumus :





Cara mencari : Nilai
dan arti angka 


0,95 =
Taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5%.
Angka 2 = pembilang atau hasil dari 

Angka 32 = penyebut atau hasil dari 

Apabila angka 2 dicari ke kanan dan
angka 32 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai
. Untuk taraf signifikansi 5% dipilih pada
bagian atas dan 1% dipilih pada bagian bawah.

14. Buat Tabel Ringkasan Anova
TABEL
RINGKASSAN ANOVA SATU JALUR
Sumber
Varian
(SV)
|
Jumlah
Kuadrat
(JK)
|
Derajat
bebas
(db)
|
Kuadrat
Rerata
(KR)
|
![]() |
Taraf
Signifikan
(
![]() |
Antar
group
(A)
|
15,07
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() ![]() |
Dalam
group
(D)
|
![]() |
![]() |
![]() |
-
|
-
|
Total
|
![]() |
![]() |
-
|
-
|
-
|
15. Tentukan kriteria pengujian : jika
≥
,
maka tolak
berarti
signifan.



Setelah konsultasikan dengan tabel F
kemudian bandingkan antara
dengan
,ternyata :
>
atau 6,61 > 3,30 maka tolak
berarti
signifan.





16. Kesimpulan


Contoh 2
Sebuah
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan metode
belajar pada tingkat prestasi siswa. Ada tiga metode belajar yang akan diuji.
Diambil sampel masing-masing 5 guru untuk mengerjakan pekerjaannya, lalu dicata
waktu yang digunakan (menit) sebagai berikut:
Metode 1 (menit)
|
Metode 2 (menit)
|
Metode 3 (menit)
|
21
|
17
|
31
|
27
|
25
|
28
|
29
|
20
|
22
|
23
|
15
|
30
|
25
|
23
|
24
|
Ujilah dengan α
= 0,05 apakah ada pengaruh perbedaan metode belajar pada waktu yang digunakan?
Penyelesaian :
Metode 1 (menit)
|
Metode 2 (menit)
|
Metode 3 (menit)
|
21
|
17
|
31
|
27
|
25
|
28
|
29
|
20
|
22
|
23
|
15
|
30
|
25
|
23
|
24
|
T1 = 125
|
T2 = 100
|
T3 = 135
|
Dari
tabel di atas bisa dihitung
Total
keseluruhan nilai = 360
JKK
= 

JKT = 

JKS = 298 – 130 = 168
Tabel ANOVA
Sumber
|
Derajat
|
Jumlah
|
Varian
|
Fhitung
|
Ftabel
|
Keragaman
|
Bebas
|
Kuadrat
|
(Ragam)
|
|
|
AntarKolom
|
2
|
130
|
![]() |
![]() |
F(2,12) = 3,89
|
Sisaan
|
12
|
168
|
![]() |
|
|
|
14
|
298
|
|
|
|
Pengujian
Hipotesis



Statistik
Uji = Fhitung = 4,64
Karena
Fhitung> Ftabel maka tolak Ho
Kesimpulan:
Ada pengaruh perbedaan metode kerja pada waktu yang digunakan.
2.2
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Selain anova, terdapat beberapa
metode penelitian yang biasa digunakan untuk penyusunan Skripsi mahasiswa.
Diantaranya:
·
Deskriptif,
penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai
suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir penelitian ini berupa tipologi atau pola-pola
mengenai fenomena yang sedang dibahas.
·
Fundamental
atau murni, penelitian ini yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama.
Lamaran manfaat ini lebih karena penelitian ini biasanya dilakukan karena kebutuhan
peneliti sendiri. Penelitian murni juga mencakup penelitian yang dilakukan dalam
kerangka akademis. Contohnya penelitian skripsi, thesis, dan desertasi.
·
Terapan,
penelitian yang memberikan manfaat kepada manusia dapat segera dirasakan. Penelitian terapan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang ada sehingga hasil penelitian harus
segera dapat diaplikasikan.
·
Konseptual
adalah suatu kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban
ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yang menjelaskan tentang
variabel-variabel, hubungan antara variabel-variabel secara teoritis yang berhubungan
dengan peneltian.
·
Empiris
adalah sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman, pandangan
bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan
apa yang dialami, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan,
dan bukan akal.
·
Analitis
adalah riset epidermiologi yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang
faktor-faktor risiko dan penyebab penyakit.
·
Kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungan.
·
Kualitatif
adalah penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah, dimana
peniliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian
kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.
Dari beberapa contoh skripsi yang kami
teliti, rata-rata metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Seperti skripsi yang ditulis oleh Rahmat Saleh salah satu mahasiswa FKIP Fisika
UNSRI yang berjudul Efektifitas
Penearapan metode brainstorming terhadap hasil belajar fisika siswa dikelas XII
IA SMA Negeri 3 Kayu Agung. Pengumpulan data dilakukan
dengan dua cara
yaitu observasi dan
tes hasil belajar.
Observasi dilakukan untuk mengukur keterlaksanaan konsep belajar
tuntas dalam proses pembelajaran, sedangkan tes hasil belajar dilakukan untuk
mengukur kemampuan ranah kognitif siswa. Hasil belajar kognitif siswa
telah mencapai ketuntasan
belajar klasikal dengan
jumlah siswa yang
tuntas secara individual sebanyak 34
orang. Penerapan konsep
belajar tuntas telah
dilaksanakan dengan baik.
Terdapat tiga indikator yang selalu muncul setiap pertemuan. Ketiga
indikator tersebut adalah pelaksanaan evaluasi
secara kontinu, pelaksanaan
program perbaikan dan
pengayaan dan menggunakan satuan pelajaran yang kecil.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anava atau Anova adalah anonim dari analisis varian
terjemahan dari analysis of variance, sehingga banyak orang yang
menyebutnya dengan anova. Anova merupakanbagian dari metoda analisis statistika
yang tergolong analisis komparatif (perbandingan)lebih dari dua rata-rata.
Uji
anova satu arah adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan
gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil
penelitian (anava satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut
dapat digeneralisasikan, artinya data sampel dianggap dapat mewakili populasi.
Anova
pengembangan atau penjabaran lebih lanjut dari uji-t (
) .Uji-t
atau uji-z hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan
anova satu jalur lebih dari dua kelompok data. Contoh: Perbedaan prestasi
belajar statistika antara mahasiswa tugas belajar (
),
izin belajar (
)
dan umum (
).




3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito Bandung
Usman,Husaini.2006.Pengantar
Statistika.Jakarta:PT Bumi Aksara
Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. ALFABETA:
Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar